Senin, 25 April 2016

PERFORMANCE MANAGEMENT AND APPRAISAL

Performance appraisal : membicarakan individual dalam organisasi.
Performance management: dilihat dari keseluruhan organisasi.

Dalam kinerja harus terdapat 3 variabel yang penting yakni:
1.       Pemahaman materi/ knowledge
2.       Attitude
3.       Skill
Jika ketiga variable itu disatukan maka akan terbentuknya tingkah laku individu atau behavior.

Dalam proses berorganisasi pasti ada evaluasi. Apakah fungsi evaluasi itu? Fungsi evaluasi itu adalah memberikan reward seperti reward untuk individu yang berkelakuan baik, individu yang berkelakuan buruk. Selanjutnya fungsi evaluasi adalah memberikan umpan balik/feedback dan terakhir memberikan nilai. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui posisi individu dalam kelompoknya dan pengertian nilai adalah implikasi dari sebuah proses untuk mencapai sebuah tujuan.

Pengertian dari Performance management system adalah proses yang digunakan untuk identify, encourage, measure, evaluate, improve dan reward kinerja karyawan. Sedangkan pengertian dari performance adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan. Sedangkan job criteria adalah elemen penting yang diberikan dalam pekerjaan.

Job performance
1.       Trast-based  information
2.       Behavior-based information
3.       Result-based information
Permasalahan kriteria kinerja
Deficiency and contramination dimana itu adalah performance criteria yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Term defining standard performance
1.  Unsatisfactory
2. Marginal
3. Satisfactory
4. Very good
5. Outstanding

Performance appraisal adalah proses mengevaluasi bagaimana karyawan dengan baik melakukan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan standar yang ada dan kemudian menginformasikan informasi tersebut kepada karyawan. Appraisal dibagi menjadi dua yakni informal appraisal dan systematic appraisal.  Informal appraisal adalah day to day contacts biasanya tidak di dokumentasikan sedangkan systematic appraisal adalah melibatkan adanya kontak formal pada interval waktu yang sudah ditentukan dan biasanya didokumentasikan.
  

Jumat, 22 April 2016

TRAINING AND DEVELOPMENT

Training atau pelatihan menurut Sikula (1976) adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.

Development atau pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Training
Development
Dibutuhkan untuk saat ini (jangka pendek)
Dibutuhkan untuk masa yang akan datang (jangka panjang)
Pengalaman kerjanya rendah dan tidak perlu pengalaman
Pengalaman kerja atau jam terbangnya tinggi dan perlu pengalaman terlebih dahulu
Partisipasinya bersifat wajib dan harus
Partisipasinya bersifat sukarela

Tujuan diadakannya pelatihan dan pengembangan:
1.      Meningkatkan produktivitas
2.      Meningkatkan mutu
3.      Meningkatkan ketetapan dalam perencanaan SDM
4.      Meningkatkan semangat kerja
5.      Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik
6.      Menunjang kebutuhan pribadi
7.      Menghindari keusangan

Desain program training:
1.      Analisis kebutuhan seperti wawancara dan observasi
2.      Kesiapan peserta
3.      Lingkungan belajar
4.      Transfer of training
5.      Rencana evaluasi
6.      Metode training
7.      Evaluasi dan monitoring

Program orientasi:
1.      Membantu karyawan untuk merasa nyaman dan diterima oleh perusahaan
2.      Memahami orientasi atau proses bisnis
3.      Memulai proses sosialisasi

Proses orientasi:
1.      Adanya benefit
2.      Personel policies (kebijakan perusahaan)
3.      Daily routine
4.      Company organization and operations
5.      Safety
6.      Facilitie tour

Proses training:
1.      Training need analysis
2.      Training instructional design
3.      Training program implementation
4.      Training evaluation

รจ Evaluasi ada 4 level: reaksi peserta, pembelajaran yang didapat dalam proses training and development, perilaku karyawan dan hasil yang didapat dari training and development untuk karyawan.

ORGANISASI

Pengertian: sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama yang diikuti dengan budaya. Dalam organisasi harus terdapat people, system, IT, connection untuk berkomunikasi, adanya budaya organisasi dan harus memiliki tujuan yang sama. Pada system yang bertanggung jawab adalah sarjana teknik industri dan management. Karyawan harus mempunyai budaya yang sama dengan organisasi.
Organisasi adalah sekumpulan orang mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan ditambahkan dengan adanya sistem, teknologi dan komunikasi. Serta mempunyai budaya yang sama dengan organisasi tersebut. Tantangan dalam organisasi:1. Kompetisi dan inovasi (harus ada kompetisi antar organisasi serta mempunyai hasil karya yang beda dengan perusahaan lain agar daya minat pembelinya meningkat)2. Branding (mempunyai hasil karya yang bagus sehingga organisasi dikenal dengan hasil karya yg bagus)3. Networking (adanya kerjasama antara perusahaan 1 dengan yang lainnya)4. Komunitas (adanya kenalan dengan komunitas komunitas sehingga hasil karyanya dapat dengan mudah terjual) MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia)Managerial fungtion:1. Planining2. Organising3. Directing4. Controling Pekerjaannya seperti seleksi dan rekrutmen, training and development, job satisfaction dan lain-lain. 

Jumat, 15 April 2016

PRODUCTIVE AND UNPRODUCTIVE BEHAVIOR



Individu – Team – Organisasi - Sosial 

Seseorang dapat produktif jika sudah mengetahui semua perangkat dan menemukan karakter yang tepat.
Sebagian besar organisasi yang berhasil adalah memiliki tingkat efisiensi dan sistem yang ramping (implementing lean manufacturing practices)
·         Inspirational moments
-          Productivity is a measure of output from a production process. It refiects the efficiency of production.
-          Lean intiatives that focuses on tools and techniques, oftem stumble as excitement from initial achievements diminishes and the lean way becomes more difficult.
·         Lean behavior
-          Is difined as behaviors that add or create value to waste. It is waste associated wich arbitrary or contradictory thought and action that leads to defensive behavior, ineffective relationship, poor co-operation and negative attitudes

·         Enhancing productivity through lean behavior
1.       Worley J. M & Doolen T. L
-comonent : management support and communication
-lean behavior: clear commitment and commitment without lear, respect and recognition to people.

Perilaku produktif
Pengertian: perilaku karyawan yang berkontribusi positif terhadap tujuan dan sasaran organisasi.  Seperti prestasi kerja dan inovasi serta kreatifitas.

Perilaku tidak produktif
Pengertian: perilaku pegawai yang merugikan perusahaan dan mengurangi tercapainya tujuan organisasi.

Konstruk psikologi dalam job attitude:
-          Komitmen organisasi
-          Keterikatan kerja karyawan
-          Job satisfaction
-          Job involvement: karyawan mengidentifikasikan pekerjaan, aktif berpartisipasi di dalamnya
-          Perceived organizationalsupport: tingkat dimana karyawan percaya bahwa perusahaan menghargai kontribusi mereka. 

JOB ATTITUDES, EMOTIONS AND JOB SATISFACTION

NILAI
Ketika sedang manyusun urutan prioritas nilai-nilai individual seseorang, maka kita sedng mengukur sistem nilai. nilai sangat penting dipelajari karena menjadi dasar pemahaman sikap dan motivasi serta mempengaruhi persepsi. secara umum nilai mempengaruhi sikap dan perilaku.

SIKAP
Terdapat 3 komponen sikap yakni:
  1. Cognition. contoh: sepertinya gaji saya 10% diatas rekan saya. 
  2. Affect. contoh: saya keal karena tidak diperlakukan secara adil.
  3. Behavior. contoh: saya akan mengundurkan diri secepat mungkin
Beberapa tipe sikap kerja:
  • Job satisfaction
  • Job involvement
  • Psychological empowerment
  • Employee engagement
  • organizational commitment: affective commitment, normative commitment and continuance commitment.
Manfaat dari job satisfaction: kinerja yang lebih baik, organizational citizenship behaviors yang meningkat      tingkat kepuasan pelanggan semakin baik, secara umum meningkatkan angka absen dan angka turn over dan menurunkan perilaku menyimpang di tempat kerja.
Apabila terjadi ketidakpuasan bekerja maka karyawan akan keluar dari perusahaan tersebut, adanya voice, neglect dan loyalty. 
      
      EMOTIONS 
pengertian: perasaan yang terdapat dalam diri manusia seperti marah, takut, sedih, jijik, terkejut dan senang. emosi dapat terlihat dari ekspresi wajah. 
Tipe emosi:
1. Felt emotions
2. Display emotions: terbagi atassurface acting and deep acting.

Emosi dan aplikasinya:
1.                  Decision making,
2.                  Motivasi,
3.                  Kepemimpinan,
4.                  Konflik interpersonal

Pengertian job satisfaction: sesuatu yang menyenangkan, keadaan emosi yang positif yang dinilai.
Kepuasan kerja dapat terjadi apabila semua kebutuhan sudah terpenuhi. Mengukur kepuasan kerja dapat diukur dengan survey kepuasan kerja seperti menanyakan melalui kuisioner.

Teori model kepuasan kerja:
Antecendents -> job satisfaction -> consequences
Factor-faktor yang menyebabkan kepuasan pekerja:
1.       Antecedents      : factor-faktor yang menjadi penyebab yang terjadinya suatu kepuasan kerja. Siatuasi pekerjaan seperti adanya gaji, lingkungan pekerjaan, interaksi antara satu orang dengan lainnya dan situasi yang ada dalam perusahaan
2.       Consequences  : factor-faktor yang menjadi akibat yang terjadinya suatu kepuasan kerja.
-          Organizational outcomes      : seperti performance/kinerja, attendance/kehadiran dan retention/bertahan.

-          Personal outcomes                 : seperti kualitas