Sejak
lahir sampai meninggal manusia selalu berkaitan dengan yang namanya organisasi.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang
mempunyai tujuan yang sama. Organisasi industri terdiri dari kelompok kerja
yang saling berkaitan dalam satu tata tingkat. Menurut Likert (1961, 1967)
berpendapat bahwa organisasi dapat dipandang sebagai system dari kelompok yang
saling berkaitan.
Tidak ada satu output keluar dari satu orang.
Seharusnya masing-masing kelompok saling bergantung.
Dalam proses organisasi harus ada:
P:
Planing
O:
Organizing
A:
Actuating
C:
Controling
Secara structural kelompok dapat dibedakan kedalam
kelompok formal dan kelompok informal.
Kelompok formal diberi batasan oleh struktur
organisasi yang berisi rincian tugas-tugas pekerjaan dan tanggung jawab
tertentu yang pelaksanaannya akan menuju ke tercapainya sasaran dan misi
keseluruhan organisasinya. Misalnya seperti kelompok komando dan kelompok
tugas.
Kelompok informal tidak diberi batasan oleh struktur
organisasi dan terjadi secara spontan antara sejumlah tenaga kerja, sebagai
jawaban terhadap kebutuhan tertentu dari mereka. Misalnya seperti kelompok informal
mendatar, tegak dan acak (Schein, 1980).
Makna dan fungsi kelompok:
Kelompok kita akan
mendapatkan nilai yang baik apabila memberikan makna bagi kita, dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan kita. Sedangkan apabilla kita mengundurkan diri sebagai
anggota kelompok, maka kita merasakan kelompok tersebut tidak memuaskan, tidak mampu memenuhi
kebutuhan kita dan harapan kita.
Fungsi
kelompok bagi anggotanya:
1.
Sebagai
pemenuh kebutuhan para anggotanya
Kelompok
tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasidan keinginan untuk berhubungan
dengan orang lain, akan rasa diterima dan diperhatikan oleh kelompok dan dapat
merasakan harga dirinya diperhatikan.
Menurut
David Mc.Cleland:
-
Need
for power
-
Need
for affiliation
-
Need
for achievement
2.
Sebagai
pengembang, penunjang dan pemantap dari identitas dan pemelihara dari harga diri
3.
Sebagai
penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial
4.
Sebagai
mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas
Fungsi
kelompok bagi organisasi:
1.
Sebagai
pelaksana tugas yang majemuk dan saling tergantung
2.
Sebagai
mekanisme pemecahan masalah
3.
Sebagai
penghasil gagasan baru dan jawaban kreatif
4.
Sebagai
pelancar dari pelaksanaan keputusan yang majemuk
5.
Sebagai
vehicle atau wahana dari sosialisasi dan pelatihan
6.
Sebagai
penghubung atau coordinator utama antarbeberapa departemen
Proses
kelompok
Menurut Fiedler (1967) memberikan tipologi dari
kelompok-kelompok kerja yang didasarkan pada sifat dan intensitas interaksi,
yaitu:
a. Kelompok
interaksi (interacting groupps)
Pada kelompok ini, para anggotanya
saling tergantung dan aksi atau tindakan mereka perlu dikerjakan dan disusun
bersama untuk dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan baik. Harus adanya
koordinasi dan kerjasama antar anggotanya. Contohmya seperti tim sepak bola,
tim bola voli, kelompok kerja pengebor minyak.
b. Kelompok
koaksi (co-acting groups)
Pada kelompok ini, berkerja sama
dalam melakukan tugas kelompok, tapi masing-masing dapat melaksanakan
pekerjaannya relative secara mandiri
tidak saling tergantung. Contohnya seperti salesman.
c. Kelompok
konteraksi (counter-acting groups)
Para anggota kelompok bekerja sama
untuk tujuan perundingan dan memufakatkan sasaran dan tuntutan yang
bertentangan. Misalnya: perjanjian kerja bersama (PKB) yang terdiri dari wakil
manajemen dan (sertifikat) pekerja.
Team
development
1.
Forming
: pengenalan
lebih awal seperti nama panjang, tempat tanggal lahir, asal daerah dan
sebagainya.
2. Storming : saling menunjukan egonya masing-masing
3.
Norming : membuat norma
atau nilai-nilai yang diterima dalam paper
4.
Performing
: menunjukan
kinerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar