PENDAHULUAN
Proses bisnis adalah arus kerja dari
bahan baku, informasi dan pengetahuan seperangkat aktivitas. Proses bisnis
terhubung dengan sekumpulan kegiatan yang saling terhubung dan perilaku yang
telah dikembangkan perusahaan untuk memproduksi hasil tertentu dan cara unik
bagaimana mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Contoh
proses bisnis adalah pengembangan produk baru, pembuatan dan pemenuhan pesanan,
penciptaan perencanaan pemasaran, dan perekrutan karyawan. Proses bisnis
organisasi mencakup adanya aturan formal yang telah dikembangkan sejak dulu
untuk menyelesaikan satu tugas. Contohnya seperti bagaimana pelanggan menerima
kredit atau bagaimana caranya menarik pelanggan yang ditentukan oleh sistem
informasi. Namun, ada juga beberapa bisnis yang masih memiliki aturan informal
seperti cara menjawab panggilan telepon dari rekan kerja ataupun pelanggan. Penilaian
kinerja perusahaan sangat tergantung kepada seberapa baik proses bisnis
dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif jika dapat memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
untuk menjalankan lebih baik dari pesaingnya.
Permasalahan
proses bisnis yang ada di perusahaan mengenai proses bisnis seperti yan
terdapat di jurnal Binus business review (Wimpertiwi, D., dll. 2014) yang
menyatakan bahwa perusahaan susu kedelai “XYZ” terdapat kelemahan pada
manajemen perusahaan. Perusahaan ini sudah berdiri sekitar tiga tahun. Namun,
perkembangannya tidak sesuai dengan penataan dan pengelolaan proses bisnisnya
yang kurang memadai yang mengakibatkan banyak keluhan dari karyawan dan
pelanggan. Perusahaan ini juga masih dijalankan secara manual sehingga
manimbulkan banyak masalah seperti kesalahan dalam perhitungan jumlah total
bayar, pencatatan daftar harga masih dalam buku sehingga butuh waktu yang lama
untuk mencari harga yang diinginkan, data stok yang tidak sesuai dengan yang
digudang dan sulit membuat data pelaporan karena nota dan catatan penjualan dan
persediaan barang yang tidak diarsipkan dengan baik dan benar.
Permasalahan lain juga ditemukan dalam jurnal informasi
(Ramdhani, M. A. 2015) dimana terdapat studi kasus dalam institusi perguruan
tinggi XYZ yang menerapkan model Business
Process Modeling Notation (BPMN) dalam proses bisnis sistem akademiknya. Dalam
jurnal tersebut dikaji tiga hal seputar sistem penerimaan mahasiswa baru,
akademik dan perpustakaan. Pertama, proses bisnis penerimaan mahasiswa baru
dimulai drai proses pendaftaran calon mahasiswa dibagian pendaftaran dan
pengumpulan berkas persyaratan. Setelah itu, dilakukannya tes seleksi. Ketika
mahasiswa sudah lulus seleksi, calon mahasiswa tersebut melakukan pendaftaran
ulang untuk melengkapi persyaratan. Setelah melakukan pendaftaran ulang
selanjutnya dimasukan ke dalam sistem akademik untuk di proses lebih lanjut. Kedua,
proses bisnis untuk akademik. Proses yang dilakukan sangat ketergatungan satu
sama lain diantaranya registrasi mahasiswa baru dan mahasiswa lama, proses
perwalian, penentuan jadwal, perhitungan nilai, proses perkuliahan sampai
proses kelulusan mahasiswa. Ketiga, proses bisnis perpustakaan diantaranya
mengelola koleksi perpustakaan seperti buku, majalah dan lain-lain. Lalu
layanan sirkulasi perpustakaan meliputi proses pendaftaran anggota, peminjaman
dan pengembalian buku dan denda. Dari penjelasan diatas, bahwa dalam bisnis
diutamakan untuk tahu bagaimana proses bisnis yang dapat di tetapkan oleh suatu
perusahaan yang digunaka untuk memperbaiki lagi sistem yang ada di perusahaan.
TEORI
BISNIS PROSES
Terdapat teori menurut
Jeston dan Niles yang mengungkapkan bahwa BPM (Business Process Management) adalah pencapaian tujuan organisasi
yang melalui perbaikan, pengelolaan dan pengendalian dari suatu proses bisnis
yang penting. BPM juga merupakan bagian dari manajemen, tidak hanya memperbaiki
dan merancang ulang sistem bisnisnya tetapi teknik yang digunakan untuk
mendukung, merancang, menganalisa dan mendukung proses bisnis organisasi agar
mencapai tujuan yang diinginkan.
Faktor pendukung
oranisasi untuk melakukan BPM ada 7, yaitu:
·
Organisasi
·
Management
·
Employee
·
Customer/Pelanggan
·
Produk dan Layanan
·
Proses
·
Teknologi dan informasi
Komponen keberhasilan
BPM
1.
Proses: harus adanya tingkatan yang
tepat dari inovasi dan desain ulang proses bisnis yang dihubungkan dengan
strategi organisasi dan tujuan proses bisnis dalam organisasi.
2.
People: kunci untuk pelaksanaan proses
baru yang diajukan. Setiap organisasi harus memiliki pengukuran kinerja yang
tepat dan struktur manajemen dalam proses utama.
3.
Teknologi: alat pendukung untuk proses
dan people.
ANALISIS
Dalam jurnal pertama
dengan judul “konsep business process
reengineering untuk memerbaiki kinerja bisnis menjadi lebih baik: studi
kasus perusahaan susu kedelai “XYZ”” terdapat masalah dalam perusahaannya yaitu
kekurangan pada manajemen operasional, banyaknya perintah dan kontrol pada
sistem operasi, serta pencatatan yang masih manual. Sedangkan dalam jurnal
kedua dengan judul “analisis proses bisnis pada percetakan Bhinneka Riyant”
terdapat masalah yaitu terjadinya penurunan pendapatan sebesar 6,03% karena
adanya penurunan kinerja dan adanya kendala dalam proses bisnisnya. Mengacu pada
teori diatas, maka faktor utama yang berpengaruh dalam bisnis proses adalah people. Orang adalah kunci utama untuk
melaksanakan proses dan manajemen baru yang diajukan. Elain itu, terdapat
proses yang penting dilakukan untuk terus berinovasi suatu perusahaan dan
mendesain ulang proses bisnis yang cocok diterapkan dalam perusahaan. Pemafaatan
teknologi juga sangat berpengaruh. Dimana teknnologi membantu proses dan orang
dalam menjalankan proses bisnis.
KESIMPULAN
Dalam sebuah
perusahaan, bisnis proses sangat dibutuhkan. Bisnis proses juga ditujukan untuk
memperbaiki perusahaan secara signifikan. Salah satunya dengan business process reengginering (BPR). Penerapan
bisnis proses antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya mungkin berbeda
tetapi metode yang digunakan sama. Proses bisnis yang dapat dilakukan dalam
permasalahan diatas adalah dengan cara mengidentifikasi masalah, membangun dan
membuat bisnis proses yang baru, pembelian bahan baku, produksi, pengiriman
barang, promosi, pelayanan pelanggan, menunjang dalam hal keuangan, pengembangan
produk, pengembangan tekologi dan pengembangan sumber daya manusia.
SARAN
Sebaiknya setiap
perusahaan memiliki bisnis proses yang baik untuk menunjang semua kegiatan
dalam perusahaan. Selain itu, sebaiknya perusahaan mengganti cara-cara yang
tradisional dengan cara yang modern. Contohnya dalam hal ini adalah promosi. Sekarang,
promosi tidak lagi dengan cara menyebarkan brosur dan pamphlet di jalan. Namun untuk
promosi sudah bisa menggunakan website maupun sosial media. Pemanfaatan
teknologi informasi seperti sosial media dan website dapat membuat dan menarik
pelanggan.
DAFTAR
PUSTAKA
Jeston, J. & Nelis,
J. 2006. Business process management. Hungary: Elsevier Ltd.
Weske, M. 2007.
Business process management. New York: acid free-paper.
Mondy,
R. W., & Martocchio, J. J. 2016. Human Resource Management. England:
Pearson education limited.
Ramdhani,
M. A. (2015). Pemodelan proses bisnis sistem akademik menggunakan Pendekatan
Business Process Modelling Notation (BPMN). Jurnal informasi, 2, 83-93.
Wimpertiwi,
D., Sasongko, S. A., & Kurniawan, A. (2014). Konsep business process
reengineering untuk memperbaiki kinerja bisnis menjadi lebih baik. Binus
business review, 5, 658-668.
Bradley,
P., Bownea, J., Jackson, S., & Jagdey, H. (1995) Business Process
Reengineering (BPR) a study of software tools currently available. Computers in Indutry, 25(3), 309-330.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar